Pengertian Topologi Bus, Jenis, Ciri, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus Lengkap

Posted on

Pengertian Topologi Bus, Jenis, Ciri, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus Lengkap – Topologi Bus merupakan suatu metode atau cara untuk menghubungkan dua atau lebih komputer secara serial, dengan menggunakan kabel utama sebagai center atau pusat lalu lintas data. Umumnya, topologi bus digunakan pada jaringan berskala kecil dimana semua perangkat jaringan terhubung dengan kabel tunggal yang disebut dengan bus.

Topologi bus menggunakan konektor T dan BNC serta sebuah terminator. Sebagai media transmisi datanya, topologi bus menggunakan jenis kabel Coaxial. Sama seperti namanya, desain rangkaian tipe jaringan ini mirip seperti ruangan dalam bus.

Jenis Topologi Bus

Ada 2 (dua) jenis topologi bus, diantaranya yaitu:

Linear Bus, yaitu jenis topologi jaringan bus ini seluruh perangkat dalam jaringan tersebut terhubung pada satu kabel tunggal dengan dua titik akhir pada masing-masing ujung kabel.

Distributed Bus, yaitu jenis topologi bus yang terdapat cabang yang dibentuk pada kabel utama, dan setiap cabang tersebut memiliki titik akhir tersendiri. Lebih singkatnya, distributed bus adalah gabungan dari beberapa linear bus.

Ciri-Ciri Topologi Bus

Adapun ciri-ciri atau karakteristik topologi bus, diantaranya yaitu:

  • Semua komputer dalam jaringan terhubung melalui kabel tunggal sebagai media transmisi.
  • Kabel tunggal tersebut berfungsi sebagai backbone yang menjadi jalur data.
  • Setiap ujung kabel utama terpasang terminator untuk menghentikan sinyal dan mencegah terjadinya tabrakan sinyal.

Fungsi dan Prinsip Kerja Topologi Bus

Fungsi topologi bus yaitu untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer untuk bisa saling bertukar informasi atau data. Secara singkat, prinsip kerja topologi bus ini yaitu satu komputer sebagai server lalu jaringan dipecah-pecah menggunakan sambungan kabel sehingga setiap jaringan komputer atau sambungannya memiliki bus sebagai konektornya.

Cara Kerja Topologi Bus

Dalam jaringan topologi bus, semua perangkat komputer terhubung dengan menggunakan kabel utama. Seluruh komputer bisa saling mengirim dan menerima paket data, tapi kabel utama harus dalam keadaan bebas pada saat pengiriman data. Dengan kata lain, komputer lain sedang tidak melakukan pertukaran data.

Proses tersebut bisa dilakukan dengan memanfaatkan sebuah protokol yang disebut Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA/CD). Dengan demikian, tidak akan terjadi tabrakan data pada kabel utamanya (backbone).

Pada proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya, komputer pengirim akan melakukan broadcast sinyal lalu sinyal tersebut akan tersebar di sepanjang kabel jaringan, lalu memeriksa setiap perangkat di dalam jaringan.

Apabila sebuah komputer memiliki alamat IP atau alamat MAC yang sama dengan yang dituju maka komputer tersebut akan menerima sinyal. Tapi, jika komputer tersebut tidak memiliki alamat IP atau alamat MAC yang sama, maka sinyal tersebut akan dibuang.

Untuk mengoptimalkan kinerja topologi jaringan bus ini dapat dilakukan dengan memperhatikan dasar-dasar dari pengimplementasian topologi bus yang membutuhkan DAP (Distribution Access Protocol), yaitu sumber utama mengenai komputer mana yang akan mengirimkan data atau informasi pertama kali pada sebuah jaringan. Maka, prinsip kerjanya mirip dengan switch atau hub pada tipe topologi star. Dengan adanya DAP, komputer yang sudah ditunjuk (disebut server) bisa mengirimkan keseluruhan data pada suatu jaringan.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus

Kelebihan Topologi Bus, diantaranya yaitu:

  • Dari segi instalasinya, topologi bus tergolong mudah dan sederhana.
  • Memiliki desain jaringan menyerupai interior bus, maka layoutnya cukup sederhana.
  • Karena tidak membutuhkan banyak kabel dan komponen, maka pembuatannya tergolong murah.
  • Mudah untuk dikembangkan dan tidak mengganggu perangkat jaringan lainnya yang terhubung.
  • Apabila terjadi kerusakan pada salah satu perangkat komputer client, maka tidak akan mempengaruhi perangkat client lainnya.
  • Dalam pembuatannya, topologi bus tidak memerlukan hardware seperti switch atau hub layaknya pada topologi star.

Kekurangan Topologi Bus, diantaranya yaitu:

  • Apabila terjadi gangguan pada salah satu perangkat komputer, maka cukup sulit untuk dideteksi letak kesalahannya.
  • Semakin banyak perangkat komputer yang terhubung maka jalur lalu lintas transfer datanya akan semakin padat.
  • Jika jalur utama yang mengalami kerusakan atau eror maka akan menyebabkan seluruh perangkat lainnya rusak atau lumpuh.
  • Agar sinyal kuat maka harus menggunakan repeater.
  • Apabila salah satu komputer client membutuhkan kecepatan akses data yang tinggi, maka akan mempengaruhi kecepatan akses data pada perangkat lainnya.

Itulah informasi tentang “Pengertian Topologi Bus, Jenis, Ciri, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus Lengkap“, semoga bermanfaat