Pengertian CMOS, Fungsi dan Cara Kerja CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) Lengkap – Complementary metal oxide semiconductor (CMOS) atau semikonduktor oksida logam komplementer merupakan sebuah chip (komponen berukuran kecil) bertenaga baterai pada motherboard yang menyimpan pengaturan BIOS dan memberikan daya saat komputer tidak menyala. Teknologi CMOS dipatenkan oleh Frank Wanlass pada tahun 1967. Biasanya, CMOS diberikan daya oleh baterai sel CR2032 yang disebut sebagai baterai CMOS.
CMOS merupakan hasil pengembangan dari MOS. CMOS digunakan pada RAM statis, pengontrol mikro, mikroprosesor, dan sirkuit digital lainnya. Bukan hanya pada sirkuit digital, CMOS juga digunakan pada sirkuit analog seperti pengubah data, sensor gambar (CMOS sensor) dan transceiver.
Fungsi CMOS
CMOS berperan sebagai RAM berkapasitas kecil yang menjadi memori untuk penyimpanan data hardware, pengaturan BIOS (Basic Input Output System), pengaturan tanggal dan waktu, pengaturan booting, pengaturan hardware dan lain sebagainya. Semua data tersebut bisa disimpan dalam konfigurasi yang tepat dan sinkron walau komputer tidak menyala.
Selain itu, CMOS juga berfungsi sebagai baterai yang bisa memberikan daya cukup rendah untuk menyimpan data penting pada komputer walau komputer tidak menyala. Biasanya, CMOS ini bekerja dalam jangka waktu yang lama bahkan hingga 5 tahun. Lebih lengkapnya, fungsi CMOS, diantaranya yaitu:
- RAM (Random Access Memory) Berkapasitas Kecil.
- Konfigurasi Waktu dan Tanggal.
- Menanamkan Baterai Bertegangan Rendah.
- Menyimpan Pengaturan Dasar BIOS (Basic Input Output System) pada Komputer.
- Menyimpan Informasi Dasar Sistem Komputer.
Cara Kerja CMOS
Ketika power supply komputer mulai dihidupkan, CMOS menjalankan beberapa pemeriksaan untuk memastikan sistem sudah berfungsi dengan benar. Salah satunya yaitu perhitungkan pemakaian RAM (Random Access Memory). Namun, karena delay boot time yang terjadi, beberapa pengguna mematikan fitur ini dalam pengaturan CMOS dan memilih quick boot. Apabila menginstal RAM yang baru maka lebih baik fitur ini diaktifkan saja hingga RAM selesai diperiksa dengan baik baru dimatikan.
CMOS bekerja dengan daya statis yang bertegangan rendah dan pengaturannya bisa dikonfigurasikan secara manual. Namun, sebaiknya tidak mengubah pengaturan default kecuali jika benar-benar paham cara kerja CMOS .
Apabila POST (Power-on Self Test) selesai maka CMOS akan memeriksa pengaturan lainnya seperti format harddisk dan konfigurasi Redundant Array of Independent Disk (RAID), kehadiran peripheral, preferensi boot, dan tweak overclocking. Selain itu, ada banyak pengaturan untuk meningkatkan kinerja komputer yang bisa diubah konfigurasi CMOS secara manual. Tapi, perubahan tersebut, sebaiknya dilakukan oleh pengguna yang berpengalaman karena jika diubah sembarangan bisa membuat sistem bisa menjadi tidak stabil, crash bahkan mencegah booting komputer.
Bisa juga dengan masuk ke pengaturan/konfigurasi CMOS saat komputer pertama kali dihidupkan (tahap POST) dengan menekan tombol Delete, F2, atau F3. Jika menu pengaturan CMOS sudah tampil, maka akan muncul beberapa pengaturan seperti tanggal dan waktu, boot priority, pengaktifan numlock, dan lain sebagainya. Agar konfigurasi CMOS terlindungi, sebaiknya terapkan password. Untuk keluar dari konfigurasi CMOS dan juga menyimpan perubahannya, tekan tombol F10. Selanjutnya, komputer akan reboot dengan menerapkan pengaturan baru..
Umumnya motherboard menyediakan manual daftar seluruh pilihan yang ada dalam CMOS. Tapi, perlu diketahui bahwa itu tergantung dengan desain motherboard dan produsen BIOS yang digunakan. Phoenix dan Award merupakan dua produsen BIOS yang paling terkenal. Akan tetapi, terdapat beberapa perusahan lain seperti Dell dan Compaq yang memilih memproduksi chip BIOS sendiri.
Demikianlah penjelasan tentang Pengertian CMOS, Fungsi dan Cara Kerja CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) Lengkap . Semoga informasi yang diberikan bermanfaat.