Pengertian Enkripsi, Sejarah, Fungsi dan Jenis-Jenis Enkripsi Lengkap

Posted on

Pengertian Enkripsi, Sejarah, Fungsi dan Jenis-Jenis Enkripsi Lengkap – Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak bisa dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, namun teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Penggunaan enkripsi yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer.

Pengertian enkripsi adalah sebuah metode mengubah bentuk atau wujud dari sebuah data, menjadi wujud yang tidak mudah untuk dipahami begitu saja tanpa menggunakan sebuah pola atau kunci tertentu.

Sejarah Singkat Enkripsi

Kata enkripsi berasal dari bahasa Yunani kryptos yang berarti tersembunyi atau rahasia. Dahulu saat masih banyak orang yang belum bisa membaca, menuliskan pesan rahasia dengan cara biasa sudah terbilang cukup pada masa itu. Namun tentu hal tersebut sangat tidak efektif, hingga mulailah dikembangkan skema enkripsi untuk mengubah pesan menjadi bentuk yang tidak bisa dibaca guna menjaga kerahasiaan dari pesan tersebut saat akan diantar ke tempat lain.

Pada tahun 700 SM, orang-orang Sparta menulis pesan yang sesitif pada kulit yang dililit pada sebuah tongkat yang disebut scytale. Saat tulisan tersebut dilepas akan menghasilkan karakter yang acak sehingga tidak mampu dibaca. Namun jika digunakan tongkat dengan diameter yang sama, maka kumpulan karakter acak itu bisa diuraikan kembali (decrypt) sehingga bisa dibaca oleh penerima.

Selain itu, orang Romawi menggunakan apa yang disebut Sandi Chaesar. Enkripsi jenis ini terbilang sederhana dimana masing-masing huruf pada teks digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih tertentu dalam alfabet.

PLAIN: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
CIPHER: DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC

Misalnya angka yang ditentukan adalah tiga, maka pesan “procoid” akan menjadi “surfrlg”. Sekilas mungkin ini terlihat sulit untuk di uraikan kembali, tapi jika diperhatikan kata yang sering digunakan seperti penggunaan huruf D=A, akan mempermudah proses enkripsi.

Hingga pada pertengahan tahun 1970-an, enkripisi melakukan sebuah lompatan yang besar, dimana B. Whitfield Diffie dan Martin Hellman memecahkan salah satu masalah mendasar dari kriptografi, yaitu bagaimana cara mendistribusikan kunci enkripsi dengan aman untuk digunakan kepada mereka yang membutuhkannya. Hal tersebut kemudian dikembangkan bersama dengan RSA dan mencitpakan sebuah implementasi public-key menggunakan algoritma asimetris, yang mana kemudian menjadi era baru untuk enkripsi hingga saat ini.

Fungsi dan Manfaat Enkripsi

Enkripsi yang sudah diterapkan sejak dulu pada pemerintahan maupun militer berfungsi untuk menjaga informasi yang bersifat rahasia.

Saat ini, enkripsi digunakan untuk menjaga berbagai informasi pada suatu sistem, untuk melindungi data yang tersimpan pada perangkat penyimpananseperti harddisk, CD atau flashdisk.

Cara Kerja Enkripsi

Keamanan informasi pada internet disiapkan dengan berbagai macam jenis metode, mungkin kalian tidak menyadari bahwa data yang dikirim tersebut telah dienkripsi terlebih dahulu. Data yang dikirim dalam bentuk mentah (tidak terenkripsi) disebut plaintext. Data tersebut lalu dienkripsi menggunakan algoritma enkripsi dan kunci enkripsi.

Proses tersebut menghasilkan bentuk data baru yang disebut chipertext. Chipertext ini hanya mampu dibaca jika diuraikan terlebih dahulu dengan kunci yang cocok dengannya, proses pengubahan bentuk dari chipertext menjadi plaintext ini disebut dekripsi.

Jenis-Jenis Enkripsi

Ada 2 (dua) jenis enskripsi yaitu: Public key (asymmetric) encryption dan Private key (symmetric) encryption.

Public Key Encription – Kunci Asimetris

Kriptografi asimetris atau kriptografi kunci publik yaitu jenis enkripsi dengan menggunakan dua kunci yang berbeda yaitu satu publik dan satu privat yang saling terkait secara matematis. Kunci publik dapat dibagi dengan semua orang, sedangkan kunci privat harus dirahasiakan. RSA merupakan algoritma asimetris yang paling banyak digunakan.

Contoh kasusnya: Tria (sender) akan mengirimkan sebuah data kepada Ulfa (recipient). Tria mengenkripsi datanya dengan public key yang dimilikinya, lalu mengirimnya ke Ulfa. Dan hanya Ulfa yang mampu mendekripsi data tersebut dengan menggunakan privat key yang dimilikinya. Dalam scenario ini publik key digunakan untuk mengenkripsi data tersebut, sementara privat key digunakan untuk mengdekripsi data tersebut.

Private Key Encryption – Kunci Simetris

Pada kunci simetris menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada data. Pada saat akan melakukan dekripsi, pengirim harus terlebih dahulu membagikan private keynya agar bisa didekripsi oleh penerima. Kunci simetris yang paling banyak digunakan yaitu AES, yang diciptakan untuk melindungi informasi rahasia pemerintah.

Contoh kasusnya: Tria (sender) bisa melakukan enkripsi dan dekripsi data dengan menggunakan satu kunci yang sama digunakan oleh Ulfa (recipient) selaku penerima data. Ulfa juga bisa melakukan hal yang sama dengan Tria dengan menggunakan kunci yang tersebut.

Itulah informasi tentang”Pengertian Enkripsi, Sejarah, Fungsi dan Jenis-Jenis Enkripsi Lengkap“, semoga bermanfaat.